Minggu, 11 Januari 2009
Wajah Baru PUSTAKA Departemen Pertanian
Rencananya di ruang baca tersebut akan dipamerkan juga koleksi antiquariat (koleksi lama) publikasi jaman Belanda dulu yang terbit sekitar 1800-an.
Jajaran Meja Baca
Meja sirkulasi baru dan koleksi terbaru majalah
Senin, 05 Januari 2009
Pemanfaatan koleksi PUSTAKA
Pendahuluan
Salah satu tupoksi PUSTAKA adalah memberikan layanan informasi kepada para pengguna dalam rangka menunjang tugas pokok organisasi, sehingga para pengguna target seperti penyuluh, peneliti, pengambil kebijakan dapat melaksanakan tugas sehari-harinya dengan baik.
Unit kerja lingkup Badan Litbang Pertanian yang tersebar di seluruh Indonesia menyebabkan jenis layanan yang harus disediakan juga harus spesifik.
Dalam rangka memenuhi tupoksi tersebut PUSTAKA memberikan layanan sirkulasi, penyediaan dokumen, penelusuran informasi dan penyebaran informasi ilmiah terbaru dan terseleksi.
Namun sejauhmana koleksi yang sudah ada di PUSTAKA dimanfaatkan oleh penggunanya, marilah kita lihat data di bawah ini.
a. Pengguna Perpustakaan
Pengguna perpustakaan yang datang langsung terdiri atas pelajar, mahasiswa, termasuk peneliti yang sedang melanjutkan studi, kemudian petugas dari instansi pemerintah yang ditugasi mencari informasi, peneliti, penyuluh, ilmuwan yang memerlukan informasi langsung atau yang sedang menulis makalah atau tesis, pustakawan dan pengguna lain. Pengguna lain adalah pengguna yang berasal dari instansi di luar instansi pemerintah, misalnya swasta, petani dan lain lain.
Pada Tahun 2008, rata-rata pengunjung perpustakaan yang paling banyak adalah pelajar (48%), mahasiswa (26%), peneliti (8%), masyarakat umum (5%), petugas dari instansi tertentu (3%) dan swasta (3%). Pengunjung lainnya sekitar 1 %.
Gambar 1. Komposisi Pengunjung Perpustakaan Berdasarkan Profesi Tahun 2008
b. Penyediaan Informasi berdasarkan Permintaan Pengguna
Pada dasarnya penyediaan informasi yang didasarkan kepada permintaan pengguna dilakukan melalui jasa-jasa sirkulasi, penelusuran, jasa akses secara online ke ProQuest dan Science Direct. Pada tahun 2008, penyediaan informasi melalui akses Science Direct menunjukkan jumlah yang tertinggi dibandingkan dengan jasa yang lain. Rata-rata artikel yang diperoleh dari Science Direct, ProQuest, sirkulasi dan penelusuran adalah masing-masing 2.228, 554, 1174 dan 552 judul per bulan. Jasa akses dari Science Direct merupakan jasa informasi yang paling banyak digunakan oleh pengguna, yang kemudian diikuti jasa sirkulasi, jasa akses ProQuest dan jasa penelusuran (Gambar 2).
Meningkatnya pemanfaatan informasi melalui akses dari Science Direct disebabkan pengguna lebih mudah mendapatkan artikel lengkapnya, berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan banyak pengguna.
Peningkatan pemanfaatan jurnal elektronis merupakan dampak gencarnya sosialisasi jurnal elektronis melalui kegiatan pendampingan pembangunan perpustakaan lingkup Badan Litbang Pertanian.
Berdasarkan jenis jurnal yang digunakan, jurnal yang terdapat dalam database Science Direct lebih banyak dimanfaatkan dibandingkan ProQuest. Nilai pemanfaatan jurnal dalam Science Dircet adalah sebesar 97,44 % sedangkan ProQuest adalah 87,14 %.
Jurnal yang banyak digunakan pada Science Direct adalah Ecological Economic, Crop Protection dan Bioresources Technology masing-masing sebesar 9.61 %, 8.99 % dan 7.12 %. Sedangkan jurnal yang paling banyak dimanfaatkan pada ProQuest adalah Plant Diseases yaitu sebesar 9.93 %.
Tabel 3. Tingkat Pemanfaatan ProQuest dan Science Direct
oleh Pengguna Tahun 2008 (Judul Artikel)
Bulan | Jumlah Jurnal yang didownload | |
ProQuest | Science Direct | |
1. Januari | 254 | 1617 |
2. Pebruari | 497 | 1893 |
3. Maret | 546 | 2670 |
4. April | 698 | 1909 |
5. Mei | 728 | 1125 |
6. Juni | 531 | 1853 |
7. Juli | 453 | 2139 |
8. Agustus | 294 | 4700 |
9. September | 600 | 2199 |
10. Oktober | 749 | 1741 |
11. Nopember | 555 | 2329 |
12. Desember | 928 | NA |
Sumber : Laporan Bulanan ProQuest dan SDOL, 2008
yang digunakan Tahun 2008
yang digunakan Tahun 2008
Berlainan dengan Science Direct dan ProQuest, jurnal TEEAL kurang begitu banyak dimanfaatkan oleh pengguna. TEEAL hanya dapat diketahui oleh peneliti apabila mereka mengakses di perpustakaannya masing-masing, kemudian meminta artikel lengkapnya melalui email atau pos ke PUSTAKA. Karakteristik demikian itulah yang kemungkinannya menyebabkan TEEAL kurang dikenal dan kurang diminati oleh para pengguna PUSTAKA.
Oleh karena itu, para pengembang sistem di PUSTAKA mengupayakan agar TEEAL dapat diakses melalui intranet, sehingga peneliti dari UK/UPT dapat mengakses TEEAL dengan cara yang hampir sama dengan mengakses ProQuest dan Science Direct.
Sementara ini pemanfaatan TEEAL setiap bulannya sangat rendah, bahkan pada tahun 2008 lebih rendah daripada tahun 2007. Berikut disampaikan data pemanfaatan TEEAL oleh pengguna PUSTAKA.
Tabel 4. Pemanfaatan TEEAL tahun 2007 dan 2008 (Judul)
No | Bulan | 2007 | 2008 |
1 | Januari | 12 | 6 |
2 | Pebruari | 4 | 9 |
3 | Maret | 8 | 8 |
4 | April | 3 | 9 |
5 | Mei | 4 | 5 |
6 | Juni | 7 | 2 |
7 | Juli | 4 | 6 |
8 | Agustus | 5 | 0 |
9 | September | 12 | 10 |
10 | Oktober | 11 | 3 |
11 | Nopember | 10 | 1 |
12 | Desember | 6 | 0 |
| Rata-rata | 7 | 5 |
Kesimpulan :
1. Pustaka belum optimal memberikan pelayanan kepada pengguna targetnya.
2. Koleksi dalam bentuk jurnal elektronik online lebih disukai oleh pengguna target
3. Koleksi jurnal elektronik offline sama pemanfaatannya dengan koleksi tercetak oleh pengguna target
4. Pustaka harus mengupayakan bagaimana caranya agar koleksi yang dimilikinya dapat secara optimum sampai informasinya kepada pengguna target
5. Layanan penyebaran informasi terbaru dan terseleksi sebaiknya dioptimalkan dan dipertajam subjeknya sehingga keberadaan koleksi tercetak di Pustaka dapat diketahui oleh pengguna target
Senin, 29 Desember 2008
Librarian oh... Indonesian librarian
How about librarian in the other state?? this is a mused. Like the other profesion, a librarian have to good motivation for develop his profesion as a library manager.